ST - And The Relationship Begin

Chris tersenyum sedikit melihat kepolosan Tsuki.
"Terikat... untuk bersama selamanya. Yah... jadi ada perasaan untuk memiliki dan saling melindungi." Chris berwajah muram lagi.

"Apa benar tak apa-apa kalau kau terikat denganku?" Chris bertanya lagi sekarang. Dia masih ragu kalau harus mengekang gadis yang ceria dan bebas (menurutnya) ini. "Aku sudah terikat denganmu karena meminum darahmu dan aku akan selalu berada di sampingmu dan melindungimu. Kau juga meminum darahku, berarti kau juga terikat padaku..."

"tak masalah! Tapi tsuki punya teman vampire hunter lo" kata tsuki

"kau tak apa apa dengan itu? Juga kau tak apa apa dengan kepribadian ke 2 ku?" Tanya tsuki

"kalau begitu aku harus benar-benar menjagamu." chris langsung defensif begitu mendengar kata vampire hunter.

"aku tidak masalah. Aku akan menerimamu. Apapun itu. Aku harus mengenal dirimu." chris membelai lembut pipi tsuki. "mungkin sekarang atau sebentar lagi kau akan jadi kekasihku. Pilih kapan?" chris terkekeh. Lalu, dia menatap dalam mata tsuki. Tanpa sadar dia mengecup dahi tsuki dan berkata, "sekali lagi maafkan aku dan terima kasih... Tsuki..."

"emm tapi hati hati saja dia sama rsuki sih patuh cuma kalau sama vampire lainnya tsuki ga bisa Jamin" jelas tsuki

"dia sudah seperti adil laki laki mizu sendiri sih"

"Ahahaha sekarang saja tak Ada artinya menunda apa yang Akan terjadi" kata tsuki kalem

"well ga masalah sih Dan terima kasih juga" balas tsuki

Baru kali ini Chris merasa lepas dan merasa tenang lagi sejak kematian Kiyo.
"Hei, maaf ya... aku mengintip sedikit memorimu selama satu tahun ini. Unik juga kehidupanmu..." ujar Chris.

"nah, nona, sekarang aku merasakan kantuk, aku ingin tidur." ujar Chris. Tapi dia ingat satu hal lainnya. "Tapi sebelumnya kita harus membersihkan darah yang berceceran di bawah, sebelum kita dimarahi..."

Chris malah tidak jadi tidur dan dengan sigap mencari lap dan pewangi lantai. Masalah ini tidak boleh jadi besar, tentu saja, karena Chris tidak suka masalah.

"ahahaha tsuki tau kok" kata tsuki enteng

"unik? Yah memang berbeda Dari kebanyakan sih"

"oh? Kalau begitu tidurlah biar kukerjakan tapi sebagai gantinya berikan alasan pada guru karena aku ingin beristirahat nanti malam" kata tsuki

"Alasan apa? Tidak mungkin kan aku bilang kalau darahmu baru saja kuhisap. Aku saja yang mengerjakan. Lukaku juga sudah sembuh. Kau pasti masih lemas kan." Chris tidak mau merepotkan Tsuki lagi.

"Kau juga kan butuh istirahat..." Chris membelai lagi kepala Tsuki dengan lembut.

Yah... sekarang mau tidak mau dia harus memperhatikan Tsuki dengan extra karena Tsuki kekasihnya.

"tolong bilang kalau tsuki lagi lemas dan sedang beristirahat" kata tsuki

"ah tak apa apa ini sudah hampir selesai kok"

"tidurlah kau ngantuk bukan? Banyak yang terjadi memang di hari ini" kata tsuki sambil tertawa

"Tidak... aku akan membantu seidkit, kalau kita bersama mengerjakannya maka lebih cepat juga selelsainya." Chris membawa kain pel dan menarik Tsuki ke TKP.

"Ryu, kau juga harus ikut membersihkan, kamu yang membuat darah itu tercecer..." ujar Chris pada Ryu.

Ryu yang tadi duduk di pintu, menuruti perintah Tsuki untuk membersihkan darah dari orang yang terkena emosinya tadi."... ya" Ucap Ryu datar dan tanpa ekspresi.

"eh? Terima kasih" kata tsuki

"wuah ryu kau juga membantu? Makasih yah"

"oya niat membolosnya jadi ga?"

"...." Ryu tidak bicara apa - apa. Ia hanya mengelap lantai yang penuh darah.

"Boleh."

"eh mizu penasaran orang tadi kok ga mati yah?"

"padahal darahnya bnyak sekali lo" kata tsuki

" Aku mukulnya pelan kok ." Jawab Ryu seenaknya.

"iya ryu kao pelan ga bakal Ada darah" jawab tsuki

"hebat deh tuh orang padahal darahnya banyak!"

"Dan pelan menurut ukuranmu itu berarti sangat keras untuk manusia, Ryu..." Chris berkomentar, dia mengelap bagian yang sudah dibersihkan dengan air yang telah diberi pewangi.

"Ayo cepat kita selesaikan..." Chris berkomentar dengan gayanya yang memang kalem.

"Mungkin orang itu yang terlalu lemah." Ucap Ryu , Dia sudah menyelesaikan lantai bagiannya.

"sadiss" bisik tsuki

"kau pegang saja mungkin ia sudah terlempar tuh hahaha"

"Benarkah.Apakah manusia memang selemah itu?"

"Manusia terkadang bisa kuat juga. Hanya saja mereka terlalu rapuh jika dibandingkan dengan kita, makanya kita hidup lebih lama dari mereka. Jadi berhati-hatilah. Bukan karena kasihan, tapi bisa membuatmu terlibat masalah pelik." Chris mengomentari. Dia sudah menyelesaikan bagiannya dan sudah wangi, tanpa tercium bau darah sedikitpun. Lalu dia membantu Tsuki untuk membersihkan.

"Pokoknya hati-hatilah dalam bertindak..." ujar Chris.

"... ya.. Mungkin lebih baik aku menjauhi manusia saja. Tenang saja." Baas Ryu. Ia kemudian teringat lagi kejadian tentang adiknya bagaimana manusia itu menghancurkan hidupnya.

OOT: bentar lagi udahan yuk...

"Nah... sepertinya sudah selesai." Chris memperhatikan keadaan sekitar lalu mencium bau darah, tidak ada yang tersisa, hanya tinggal darah Tsuki saja yang masih menempel di otaknya.

"Huaaahhmm... aku ngantuk... sepertinya aku akan tidur saja. Nah, aku pergi dulu ke kamarku ya..." Chris pun pergi ke kamarnya dan merebahkan diri di kasurnya dan mulai menutup matanya.

"Kenapa juga ya Vampir butuh tidur?" Tanya Chris entah pada siapa.

"... Ya " Ucap Ryu..

"Kalau gitu aku keluar dulu ya."

[Out]