ST - And The Relationship Begin

OOC: Lokasi di Night Dorm. ST ini untuk chara saya dan amamiya-san (Tsuki). Ryu boleh masuk.

Setelah pertemuannya dengan Tsuki, Chris terus memikirkannya. Setalah 'mengintip' ingatannya selama setahun, Chris merasa ada yang aneh dengan gadis itu. Setiap kali dia berpapasan Chris selalu memandangnya lurus. Dengan kalem dan mata yang datar.

Hari ini Chris sedang melamun sambil memandang keluar jendela. Di sana dia menemukan sosok yang membuatnya penasaran, Tsuki. Chris hanya bisa memandanginya. Lalu setelah itu, Chris teringat lagi perkataan Tsuki tentang darah, Chris boleh meminum darahnya dan darahnya diminum oleh Tsuki. Menurutnya itu aneh... tapi dia mulai memikirkan ulang mengingat kemarin dia hampir dikuasai nafsunya untuk meminum darah murid Day Class. Untunglah dia bisa menekan, tapi alhasil dia ambruk setelah itu dan badannya lemas.

Akhirnya Chris memutuskan untuk menghampiri Tsuki.
"Hai... Nona Tsuki..." Chris memasang tampang kalemnya.

"ah Chris Ada yang bisa saya Bantu?" Tanya tsuki

"

"ah... tidak... hanya saja... aku merasa bosan, kebetulan sekali kamu ada di sini." jawab Chris. Yah... dia sedikit berbohong karena sebenarnya dia datang ke situ begitu saja, tanpa bisa dia rasakan. Entah kenapa daya tarik Tsuki sangat kuat padanya. Seperti... saat bertemu dengan Kiyo. Chris langsung menampik perasaan itu. Sebagian kecil dirinya masih menganggap Kiyo the one.

Chris langsung waspada dan agak defensif pada Tsuki. Dia memasukkan lengannya ke dalam blazer yang sedang dikenakannya, memegang revolver miliknya.
"Ada seseorang... bau manusia..."

Ryu mengganti bajunya dengan kaos dan jeans begitu ia tiba di asrama. Selesai mengganti baju ia pergi mencari Chris dan Tsuki.

Kemudian Ryu melihat Tsuki dan Chris sedang berbicara . Namun Chris bersikap sedikit aneh. " Hai Chris." sapa Ryu ramah.

"Ryu... stay away..."Chris memerintah. Masalahnya ada manusia yang sedang mengintai, dan Chris tahu kalau Ryu membenci manusia.

"Keluarlah!" Chris berseru tapi mencoba terdengar kalem.

Manusia itu malah bersembunyi makin rapat. Karena masih tidak mau menunjukkan dirinya Chris mengeluarkan revolver miliknya dan menembak ke tempat orang itu bersembunyi. Dia sengaja tidak membuat orang itu terluka karena akan memicu yang lain dengan bau darah.

"Ada urusan apa?" Chris menghampiri manusia itu dengan wajah datar. Siswa Cross Academy itu terlihat membawa sebuah kamera.

"kau! Day class bukan?! Apa yang kau lakukan di sini?!" Tanya tsuki ketus

"mau apa kau?! Berani beraninya day class datang ke sini?!"

Tsuki pun berjalan ke orang itu melemparnya ke sofa yang Ada

"jawab!"

"Tsuki! Tenanglah!" Chris menahan Tsuki yang sepertinya emosinya mulai terpancing. Akhirnya si murid itu mengaku kalau dia dari klub surat kabar (?) day class. Dia memberanikan diri untuk mengambil foto-foto mereka, para Night Class. Chris hanya bisa geleng-geleng kepala.

Baru akan dilepaskan, eh, murid itu malah memotret mereka. Sebuah Blitz meyilaukan mata mereka. Sepertinya aksi itu membuat Tsuki sangat marah dan mungkin Ryu juga.

OOT: ayo kita buat 'kecelakaan' dan darah tercecer. *grin*

Ryu yang sedari tadi diam akhirnya buka mulut dan kebetulan moodnya sedang buruk akibat insiden di taman tadi.

"Kau cari mati ya." Ucap Ryu kasar sambil ia menarik kerah baju murid tersebut dan ia menatap tajam anak itu.

"Kalian semua tenanglah!" Chris memerintahkan.

"Sekarang kau..." Belum selesai Chris bicara si murid Day Class itu memberontak dari cengkraman Ryu dan entah melemparkan apa ke arah Tsuki. Langsung saja Chris berlari melindungi Tsuki.

"Ryu, tolong urus dia... dan hati-hati... jaga kelakuanmu juga..." Chris menahan sakit di tangannya.

"Beres." Ucap Ryu geram terhadap apa yang dilakukan oleh orang itu. Dia sudah berani melukai sahbat Ryu berarti dia sudah siap mati.

"kau ingin mati ya. Atau perlu kuprelihatkan apa itu neraka." Ucap Ru sambil tersenyum dengan sinis dan matanya menatap dengan tatapan membunuh terhadap anak itu. Anak itu sudah mulai ketakutan . Ryu kemudian memukul perutnya hanya dalam sekali pukulan ringan ia sudah terjatuh dan dari mulutnya ia mengeluarkan darah. Kemudian Ryu memukul wajahnya berualng-ulang sampai mungkin orang tersebut mengalami aptah tulang.

"Ryu!!! Hentikan!!!" Chris langsung menghentikannya.

"Kau bisa mengundang yang lain dengan bau darah manusia itu dan masalah akan berkembang lebih parah!" Chris yang kalem ini akhirnya berteriak mencegah sahabatnya. "Cepat bawa dia! Hilangkan jejak! Jangan lakukan lebih dari itu Ryu! Bersihkan darah ini juga."

"Tsuki-san, apa kau baik-baik saja?" Chris lebih memilih mengecek keadaan Tsuki.

Kalau saja Ryu tidak mendengarkan perkataan Ryu mungkin manusia ini sudah jadi almarhum oleh Ryu. Ryu kemudian membawa orang tersebut keluar dari jendela. "Jangan pernah kembali lagi kesini kalau berani maka kau akan mati! ingat itu!" Bentak Ryu kepada orang itu. Kemudian manusia itu langsung lari.

"emm dia hanya lempar bolpen kok hahhaaha"

"eh bentar rol filmnya! Belum kita ambil!" kata mizu yang jelas panik sekarang

"emm mau fi gimanain?" Tanya tsuki

Lalu tsuki menghadap Chris yang sepertinya tidak enak " hei kau tidak apa apa?"

"Ryu... tolong... ambil rol filmnya..." Dan Chris agak oleng... hampir ambruk.

"Tanganku... sepertinya terluka... mungkin aku saja yang terlalu over jadinya berdarah begini." Chris tertawa dipaksakan. Masalah lainnya adalah... gara-gara darah yang keluar dari manusia tadi, pengendalian diri Chris mulai runtuh. Dia berusaha berdiri.

"Tsuki-san... bisa bantu aku ke kamarku?" Chris sekarang menahan dahaganya... menahan rasa sakitnya.

"Kuh..."

"kau lapar ya?" Tanya tsuki

"tidak bisa begini terus bisa mati kau lama lama minum saja darahku kalau kau mau" kata tsuki sambil menyingkapkan rambutnya Dan menunjukan lehernya

"Ya.. Kau baik - baik saja kan? Tunggu aku, aku akan segera kembali" Ucap Ryu kepada Chris kemudian ia mengejar orang tersebut yang belum terlalu jauh dan merusakan kamera beserta rol filmnya. Setelah itu Ryu kembali ke dorm dan pergi ke kamarnya disana ia mengambil pil darah.

Kemudian ia memberikan pil darah itu kepada Chris. " minumlah ini mungkin akan mengurangi dahagamu." ucap Ryu ramah.

"ryu chris sepertinya tidak bisa meminum tablet itu" kata tsuki

"kau tidak apa apa? Bagaimana keadaanmu?"

"Arrh... tidak..." Chris berusaha menahan laparnya. Tapi, dia tidak bisa menolak tawaran itu. Dia akan mati juga kalau tidak melakukan itu. "Setidaknya bawa aku ke kamarku..." Chris memelas sekarang, lebih tepatnya merajuk.

Begitu mereka tiba di kamar Chris, Chris sudah tidak tahan lagi. Langsung saja Chris menyingkapkan rambut Tsuki dan menggigit lehernya. Darah Tsuki pun mengalir dan dihisapnya oleh Chris.

Chris malah kehilangan kendali semakin jauh karena rasa darah Tsuki sangat menggodanya dan terasa semakin lezat baginya. Terus dan terus. Sampai akhirnya dia sadar dan melepaskan Tsuki.
"Ah... Maafkan aku Tsuki-san... maaf..." Wajah Chris sangat menyesal dan sedih. Dia juga malu telah kehilangan kendalinya.
"Kalau kau mau, kau bisa meminum darahku, sebagai gantinya." Chris agak memohon dan menyodorkan tangannya dengan darah yang mengalir dari nadinya setelah digigit tadi.

Chris baru ingat satu hal, jika sesama vampir meminum darahnya, maka mereka akan memiliki sebuah ikatan. Chris makin merasa bersalah.

"... " Ryu tidak berkata apapun lagi. Ia sudah cukup khawatir dengan apa yang terjadi pada Chris. Mungkin itu jalan yang terbaik.

Ryu membantu Chris berjalan ke kamarnya. Ryu hanya memperhatiakn saja ketika Chris meminum darah Tsuki . Setelah selesai Ryu baru mengeluarkan suaranya. "Apakah kau baik-baik saja?" Tanya Ryu khawatir.

"ckckck moga moga Aja headmaster ga tahu kalo ga gitu bisa dicekcokin ma tablet darah kau Chris hehehe" kata tsuki sambil memegang lehernya

"iya ga apa apa kok"

"he? Yah boleh deh badan tsuki lemes banget" lalu dengan itu tsuki mengambil tangan Chris Dan menggigitnya

lalu ia melepaskannya

"wah darahnya enak hehehe bau pertama Kali aku minum darah vampire".

"Yah... tak usah khawatir Ryu... aku jauh lebih baik sekarang." Chris tersenyum, tapi matany tak beralih dari Tsuki sedikit pun...

Akhirnya Tsuki menghisap darah yang ditawarkannya. Chris masih merasa bersalah, tapi sekarang dia tahu, dia sudah ketagihan dan mungkin tidak akan sanggup meminum pil darah itu. Ditambah lagi kini dia merasa dekat dengan Tsuki dan merasakan sebuah hubungan yang baru, yang terikat secara alami. Dia langsung bertekad akan melindungi Tsuki.

"Kalau begitu jangan membuat masalah dan jangan sampai Headmaster tahu..." Chris berpendapat. "Termasuk ketua asrama."

"Ryu... bisa tinggalkan kami? aku ingin bicara sebentar dengan Tsuki, berdua saja." Chris meminta Ry untuk keluar. Dan sekarang menatap Tsuki dengan serius dan pandangan lain.

OOT: Sky... ga maksud ngusir... kamu nguping aja dari luar kamar Chris... hiks... gomen...

"ya? Ada apa Chris San?" Tanya tsuki

".. Baiklaj kalau ada masalah segera panggil aku. "Kemudian Ryu keluar dari kamar Chris.
Ia duduk di luar pintu sabil mendengarkan lagu dari I-Pod yang ada dikantongnya.

"Maafkan kelancanganku tadi... tapi... terima kasih karena kau sudah menyelamatkanku..." Chris lalu duduk di tempat yang dekat dengan Tsuki.

"Apa kau sudah tahu resikonya kalau kita, sesama vampir, meminum darah satu sama lain?" ujar Chris... Dia sekarang merasa telah mengikat Tsuki. "Aku... telah mengikatmu..." uajr Chris dengan wajah menyesal.

"oh? Benarkah? Keren !!! Memang ikatan apa?" Tanya tsuki dengan polosnya

"tsuki sih tak masalah" kata tsuki saat melihat wajah menyesal Chris