[RP] hunting at the city

Chris masih tidak sadarkan diri sementara dia juga mengerang kesakitan. Sepertinya itu serangan dari warewolf.

"ukh..." tiba-tiba saja luka itu berdarah, banyak.

di alam bawah sadarnya dia masih bercakap-cakap dengan kiya, mengenang masa lalu.

Chris masih tidak sadarkan diri sementara dia juga mengerang kesakitan. Sepertinya itu serangan dari warewolf.

"ukh..." tiba-tiba saja luka itu berdarah, banyak.

di alam bawah sadarnya dia masih bercakap-cakap dengan kiya, mengenang masa lalu.

tsuki baru menyadari luka chris

"ah sebaiknya kita obati" kata tsuki khawatir

"aku membawa perban cukup untuk menghentikan lukanya sementara, sebaiknya kita bawa ke dokter"

"mari" ajak tsuki

"Jangan membawanya ke dokter, ingat dia vampire bukan manusia. Lebih baik kita membawanya ke UKS saja." Ucap Ryu .

Ia kemudian menggendong Chris dan membawanya ke UKS sekolah.

".....ok"Kazuya membantu Ryu membawanya,meski tampaknya Ryu mungkin nggak suka akn kehadirannya

"mari" ajak tsuki

"apa yang akan kita jelaskan ke pihak sekolah?" tanya tsuki

"ehem...", Ion hanya berdeham melihat para adik kelasnya yang nekat ini, apalagi disana ada kazu

"ceritakan apa yang terjadi...", tanyanya ke tsuki.

"ION" teriak tsuki sambil melompat ke Ion

"kok tsuki sih? mana tsuki tahu? pokokna tsuki liat banyak darah dan werewolf ama vampire! keren banget!!! Ion juga mau lihat??" tanya tsuki ke Ion

"keren tadi banyak darah werwolf juga kuat kuat sampai chris kecapean dan kazuya san luka sana sini!"

"kaya filmlah!" jelas tsuki panjang lebar

Seorang vampire berwajah tampan berambut biru langit tampak berjalan dibalik sorot sinar lampu. Ia hanya berjalan-jalan saja di kota. Namun entah kenapa rasa laparnya muncul tiba-tiba. Wah, instingnya secara mendadak mengatakan bahwa ia membutuhkan darah saat ini juga. Ia lalu mengambil pil darah yang ada di saku kemejanya, serta mengeluarkan botol air. Ia lalu menenggelamkan pil itu dan meminumnya ketika sang air sudah memerah dipenuhi darah. Namun ia merasa belum puas.

"I'm starving..." keluh Setsuya Shikijou, sang vampire.

Tanpa sengaja, ujung kedua kelopak mata biru beningnya menangkap sosok vampire level E. Ia lalu menyeringai, dan segera saja melesat dengan kecepatan tinggi dan menusuk vampire level E itu tanpa sempat disadari oleh sang korban dengan kuku panjangnya yang tajam. Ia lalu menarik kembali kukunya dan menjilat darah yang menodai kuku tersebut.

"Iew, Gross! Tapi nggak apa-apa, aku benar-benar lapar!" serunya. Tanpa basa-basi lagi ia segera melahap darah sang vampire level E yang sudah tak bernyawa itu.

Lalu ketika sedang asyik menghisap darah, dilihatnya seseorang vampire yang ia tahu sederajat dengannya. Ia hanya melihatnya tanpa mengharapkan vampire itu menghampirinya. Namun sialnya sang vampire di depannya malah menghampirinya.

oot: aduh kaku, saya belum memahami chara saya. plus sorry klo nggak nyambung. Ayo siapa yang mau muncul nyapa dia?

Oot: semua orang ada di asrama.

"ukh... Haaa haaa haaa..." chris terbangun dengan nafas terengah. Tak lama dia merasa tenggorokannya terbakar. Dia sangat haus.
"tsuki..." dengan menyeret tubuhnya, chris memeluk tsuki, mencium lehernya dan menghisap darahnya. Entah tsuki mengijinkan atau tidak.

Tsuki yang tiba tiba dihisap darahnya terkejut

Tapi setelah melihat itu chris ia mengabaikkan instingnya untuk berlari dan membiarkan chris meminum darahnya

"Uh, jangan tiba tiba kaget tau" kata tsuki

"Ah well minumlah kau membutuhkannya" ucap tsuki lagi sambil menelengkan kepalanya memberi akses untuk chris

"tsuki..." chris akhirnya menghisap darah tsuki begitu diberi ijin. Perlahan-lahan rasa membakar itu mulai menghilang.

sadar akan posisinya sekarang, chris menghentikan acara minumnya itu. "terima kasih... Dan maafkan aku..." chris memeluk tsuki dengan lemah.

"tsuki..." chris akhirnya menghisap darah tsuki begitu diberi ijin. Perlahan-lahan rasa membakar itu mulai menghilang.

sadar akan posisinya sekarang, chris menghentikan acara minumnya itu. "terima kasih... Dan maafkan aku..." chris memeluk tsuki dengan lemah.

tsuki menyipitkan matanya dan menggigit bibirnya, cukup sakit juga rasanya

"tak apa apa" jawab tsuki sambil membaringkan chris lagi

"kau membutuhkan istirahat, tidurlah, aku akan menunggumu" kata tsuki sambil mengusap pelan kepala chris

tsuki lari menuju asrama,sekarang ia hanya diam ditempat
well...Ion sendiri kah ? sapa setsuya ah..

dilihatnya seseorang pria yang mempunyai warna rambut biru langit itu sedang asik meminum darah.

"murid cross academy kah ?", sapa Ion.

Entah apa yang membawa Kurai berjalan di jalan sepi dan gelap yang konon kabarnya sering dikunjungi vampir itu. Pistolnya tergenggam erat di tangannya.

Dari jauh, ia telah melihatnya, beberapa vampir yang ia kenali sebagai murid night-class. Rupanya mereka sering berburu di jalan-jalan dekat sini. Di dekatinya dua murid yang ia kenal.

"Hai, Ion, Setsuya," ujar Kurai ringan.

"Chris kau sudah sadar."

"Bagaimana keadaanmu?" Ucap Ryu dengan nada sedikit khawatir.

lokasi=diluar dekat Ion

"Ion-kun!!!"panggil kazuya

tubuhnya masih terluka,tapi ia tetap ingin menemui Ion

Sementara itu di klinik.
"entah aku harus menjawab baik2 saja atau tidak." jawab chris. Dia menerawang ke langit2. "hari ini aku menggunakan kemampuanku 10 kali. Harusnya aku koma selama 3 hari."

Sementara itu di klinik.
"entah aku harus menjawab baik2 saja atau tidak." jawab chris. Dia menerawang ke langit2. "hari ini aku menggunakan kemampuanku 10 kali. Harusnya aku koma selama 3 hari."

"istirahalah lagi jika kau masih capek Chris, jangan paksakan dirimu" kata tsuki dengan wajah khawatir

"memang cukup mengejutkan kau bisa bangun secepat ini, tapi bagaimana perasaanmu?"

"tidak jelas. Tapi... Lebih didominasi dengan hasrat meminum darah, aku tidak bisa, pikiranku menolaknya. Lebih baik aku tidur lagi saja..." chris berusaha menutup matanya dan menggenggam tangan tsuki.

"tidak jelas. Tapi... Lebih didominasi dengan hasrat meminum darah, aku tidak bisa, pikiranku menolaknya. Lebih baik aku tidur lagi saja..." chris berusaha menutup matanya dan menggenggam tangan tsuki.

:minumlah" kata tsuki smabil menyibakkan rambutnya

"kau membutuhkannya bukan?"